Sabtu, 26 September 2009

ZIONIS PASTI MENANGIS


Pernahkah anda berfikir apa yang sebenarnya terjadi dengan kaum Muslimin di Palestina ? Mengapa begitu banyak warga sipil terutama wanita dan anak – anak yang meninggal akibat serangan Israel, padahal secara terang -terangan Israel mengklaim bahwa mereka ingin membasmi pejuang HAMAS yang ada di sana ? Apakah wanita dan anak – anak tersebut adalah merupakan symbol kekuatan HAMAS yang sesungguhnya sehingga Zionis harus membasmi mereka tanpa belas kasih sedikitpun ? Atau sepertinya memang ada sebuah rencana besar Israel di balik semua agresi dan statement – statement palsu mereka ?

Serangan Israel ke Palestina tak kunjung berhenti. Meski Zionis sempat mengklaim bahwa mereka telah melakukan gencatan senjata dengan Palestina, yang sebenarnya hanyalah salah satu siasat mereka saja untuk menghabisi saudara – saudara kita di sana. Sudah dapat kita ketahui bahwa rencana para Zionis laknatullah di Palestina itu sudah hampir terealisasi. Hal ini dapat kita lihat dari data perkembangan wilayah Israel di Palestina yang semakin meluas. Hingga kini tahun 2009, hampir tak ada wilayah Palestina yang yang tak dimasuki Israel.

Tujuan mereka sebenarnya telah terlihat sangat jelas. Mereka ingin mengambil tanah yang mereka sebut – sebut dijanjikan ”Tuhan mereka”. Seperti pada kutipan kitab orang Yahudi yang berbunyi Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman : ”Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Eufrat”. ( Genesis 15: 18 )

Apapun yang dijelaskan Israel mengenai alasan mereka menyerang Palestina, tetap tak terbantahkan bahwa mereka ingin mewujudkan wilayah yang mereka sebut Tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Maka dapat kita lihat, bukan saja Palestina yang menjadi sasaran Yahudi, namun juga negara – negara Arab di Timur Tengah. Lalu bagaimana cara agar mereka bisa mengambil tanah itu ? Caranya adalah dengan membunuh habis warga Palestina. Tujuan mereka beru dapat tercapai saat tak ada satu pun lagi warga muslim Palestina, saudara kita, yang masih bernafas. Oleh karena itu, Israel membunuh banyak wanita dan anak –anak, agar jumlah generasi penerus rakyat Palestina semakin berkurang.

Bagaimana dunia Internasional memandang hal ini ? PBB yang menaungi perdamaian di dunia terlihat tidak mampu berbuat apa – apa menghadapi masalah tersebut. Hal tersebut sebenarnya tidak mengagetkan, mengingat Amerika sebagai negara adi kuasa yang mendukung cita – cita Zionis memerangi umat muslimin dapat memainkan PBB layaknya boneka yang tak bisa berkutik.

Kecaman yang disampaikan atau dilontarkan tak akan berpengaruh atau menolong warga Palestina yang terus saja dihujani bom dan peluru. Rapat – rapat yang hanya membahas siapa yang sebenarnya harus disalahkan pada agresi ini juga tak akan bisa mengurangi penderitaan anak – anak yang kehilangan ayah dan ibu nya, para ibu yang kehilangan suami serta buah hatinya. Dimanakah peran serta PBB yang diklaim sebagai juru damai negara – negara di dunia ?

Ikhwah fillah, mungkin kita semua akan merasa sangat malu saat sejenak saja menengok keadaan saudara – saudara kecil kita , para ummahat di sana atau para mujahid lain yang berjuang mempertahankan tanah Islam, Palestina.

Kalau saja telinga ini bisa mendengar lirih suara mereka dari sini, mungkin kita akan terperangah akan apa yang kita dengar. Bukan rintihan yang akan kita dengar saudaraku, bukan pula sesal, atau bahkan keluh. Karena para mujahid itu sadar, bahwa keluh yang mereka ucapkan hanya akan mengurangi semangat jihad mereka, mengurangi keikhlasan yang mereka jaga sedemikian rupa di tengah – tengah hilangnya keluarga serta rumah mereka.

Namun apa yang akan kita dengar dari mulut mereka adalah dzikrullah, lantunan ayat suci yang berusaha mereka hafalkan di tengah sakitnya anggota tubuh yang terpotong, atau perihnya kulit yang terkena senjata kimia Israel berupa fosfor putih yang dapat menghancurkan kulit, daging, bahkan tulang secara perlahan – lahan.

Andai saja cobaan itu menimpa kita di Indonesia, akankah kita setegar saudara kecil kita yang mungkin telah kehilangan semua keluarganya, kehilangan masa – masa indah bersama keluarganya atau sekuat ummahat – ummahat yang dengan ikhlas melepaskan anak mereka untuk berjihad di jalan Nya ? Mereka sangat paham, bahwa tanah Palestina lebih berarti daripada nyawa anak – anak mereka, bahwa jihad merupakan tujuan hidup yang tertinggi bagi kaum muslimin. Akankah kita sekuat dan setegar itu, atau kita hanya akan menangis dan mengeluh seolah – olah kita menyalahkan takdir Nya ?

Saudaraku, strategi yang dimainkan oleh Israel ini baru merupakan langkah awal mereka untuk memecah belah dan menindas kaum muslimin. Apabila kita tetap saja merasa terkotak – kotak dengan menganggap bahwa penindasan kaum muslimin di Palestina bukanlah urusan kita yang merupakan warga Indonesia, maka mungkin saja cita - cita Yahudi memberantas kaum muslimin yang akhirnya juga memerangi kaum muslimin di Indonesia akan terwujud.

Alangkah indahnya apabila semangat ukhuwah yang merupakan persaudaraan yang dilandaskan karena akidah dan akhlak terpupuk begitu suburnya sehingga pengaruh nasionalisme yang berlebihan tak akan meracuni pikiran kita.

Orang- orang mukmin dalam menjalin cinta dan kasih sayang adalah semisal satu badan. Apabila salah satu anggota badan mengeluh sakit, maka seluruh anggota badan merasakan demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Ahmad).

Sudahkah hal ini tertanam dalam setiap diri kaum muslimin. Akankah tiba kejayaan Islam bila ternyata masih belum terwujud kasih dan sayang yang dapat menyatukan kaum muslimin itu sendiri. Apakah kita akan menutup telinga, mata dan hati kita saat saudara seiman kita terluka dan tersakiti di sana ?

Ikhwah fillah, di tengah – tengah cobaan yang di ujikan oleh Allah SWT ini, kita harus tetap meyakini bahwa pertolongan Allah pasti akan datang. Namun pada saatnya tiba, apakah posisi kita di sana adalah sebagai Hisbullah yang turut berjihad memenangkannya atau hanya sekedar penonton yang hanya bisa bertepuk tangan dan tak memberikan kontribusi apapun untuk agama Allah ?

Ya, saudaraku. Pertolongan Allah pasti datang, namun hanya orang – orang yang mencintai Nya setulus hati saja yang masih tetap berdiri tegak di jalan Nya yang suci. Hanya orang – orang terpilih kawan, yang kan tetap berdiri di sana, yang akan berhasil menemui Tuhannya.

Wahai manusia ! Sesungguhnya kamu telah bekerja bersungguh – sungguh menemui TuhanMu, maka kamu pasti akan menemui Nya”. (Q.S. Al-Insyiqaq : 6)

Masalahnya adalah dalam keadaan apa kita akan menemui sang Rabb ? Apakah dalam keadaan yang di ridhoi Nya atau dalam keadaan yang dimurkai Nya. Bagaimana bila nanti saudara kita Muslim Palestina menuntut kita di akhirat nanti akan ke acuhan kita pada penderitaan mereka, saudara kita ?

Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai kaum muslimin yang kini sudah mengetahui bahwa ada musuh Islam yang telah menyusun strategi yang pastinya sangat dahsyat untuk meluluh - lantahkan dan membasmi kaum muslimin. Ya, strategi yang sangat dahsyat yang hasilnya sudah dapat kita lihat sekarang. Jerih payah mereka telah membuahkan hasil, sementara banyak sekali kaum muslimin di seluruh dunia masih tenag –tenang saja. Padahal di sisi lain, Zionis sudah melakukan banyak lobi, siasat, dan rapat – rapat tertutup agar tujuan mereka bisa tercapai.

Dan orang – orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ” Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah. (Q.S. Al - Baqarah : 120)

Ikhwah fillah, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penderitaan saudara – saudara kita di Palestina atau dimanapun yang sedang berjuang memerangi musuh Allah S.W.T. Apabila sampai saat ini tak ada terbersit sedikitpun keinginan kita untuk membantu saudara – saudara kita di sana , bahkan hanya sekedar mendoakan mereka, maka mari bersama – sama kita memohon ampun kepada Allah serta selalu berdoa agar kita dilindungi dari berbagai tipu dunia.

Pertama – tama apabila kita memang tak bisa membantu mereka dalam berperang melawan Zionisme di tanah mereka, maka apabila kita memiliki kelebihan harta, maka sumbangkanlah harta tersebut untuk membantu kebutuhan hidup mereka yang sangat sulit untuk memperoleh makanan, obat – obatan dan kebutuhan mendasar lainnya.

Lalu, apabila kedua hal tersebut juga tak bisa kita lakukan, yang harus kita tanamkan adalah bahwa di manapun kaum muslimin berada, baik ia di sebelah rumah kita ataupun di negeri seberang yang bahkan kita belum pernah mengunjunginya, adalah saudara se-Iman kita, yang apabila mereka kesusahan, maka semampu kita, kita harus menolongnya. Maka, jangan pernah lupa untuk mendo’akan mereka di tiap – tiap akhir dari Shalat Fardhu, Qiyamul Lail atau Dhuha kita. Do’akanlah agar mereka diberi kekuatan oleh Allah untuk meghadapi ujian cinta dari Allah ini. Mari bersama – sama berdoa agar kekuatan kan selalu dilimpahkan Allah kepada semua kaum muslimin di dunia, agar hati semua kaum muslimin menyatu dalam cinta hanya kepada Nya.

Ambillah hikmah yang bisa kita dapat dari mereka, berupa nilai kesabaran, keikhlasan, perjuangan, khusnuzan pada Allah, ketabahan, ketegaran dan juga semangat mereka dalam menghafal dan mengkaji firman Nya meski di tangan – tangan ujian yang mereka alami. Ambil semua nilai itu saudara, agar bekal agama kita semakin besar hingga tak kan mudah kita diserang oleh pemikiran – pemikiran yang dapat memecah belah, mengkotak – kotakkan dan menghancurkan persaudaraan dan kesatuan umat muslim di manapun kita berada.

Apabila hal ini dapat kita tanamkan dan aplikasikan dalam kehidupan kita sebagai umat muslimin, maka tak akan diragukan lagi bahwa masa – masa kehancuran Zionis akan datang.

Ya saudaraku, suatu saat Kaum Zionis akan menangis, dan kejayaan serta kemenangan Islam akan kita raih. Allahu akbar.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati – hati ini telah berhimpun dalam cinta hanya kepada Mu, telah berjumpa dalam taat pada Mu, telah bersatu dalam dakwah pada Mu dan telah berpadu dalam membela syariat Mu. Maka, teguhkanlah ikatannya Ya Allah. Kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan – jalan nya. Penuhilah hati –hati nya dengan cahaya Mu yang tak kan pernah redup. Lapangkanlah dada – dada kami dengan kelimpahan iman kepada Mu dan indahnya bertawakkal kepada Mu. Hidupkanlah dengan ma’rifahmu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMu. Sesungguhnya Engkau sebaik – baik pelindung dan sebaik – baik penolong.

Wallahu ’alam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar