Sabtu, 27 Oktober 2012

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Puasa enam hari bulan Syawal setelah mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan adalah amalan sunnat yang sangat dianjurkan.
Diantara keutamaannya adalah sebagai berikut ;
“Barangsiapa yang mengerjakannya (puasa enam hari bulan Syawal -Red) niscaya dituliskan baginya puasa satu tahun penuh (jika ia berpuasa pada bulan Ramadhan).

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu ‘Anhu Bahwa Rasulullah Saw bersabda:
" من صام رمضان وأتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر . " رواه مسلم وأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه.
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’I dan Ibnu Majah)

وقد فسّر ذلك النبي صلى الله عليه وسلم بقوله : " من صام ستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة : (من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ) . " وفي رواية : " جعل الله الحسنة بعشر أمثالها فشهر بعشرة أشهر وصيام ستة أيام تمام السنة " النسائي وابن ماجة وهو في صحيح الترغيب والترهيب 1/421 ورواه ابن خزيمة بلفظ : " صيام شهر رمضان بعشرة أمثالها وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة " .
Rasulullah menjabarkan dalam sabdanya: “ Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal setelah ‘Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat.”
Dalam sebuah riwayat berbunyi :“Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun.” (HR. An-Nasa’I dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih Targhib)

Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dengan lafadz: “Puasa bulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedang puasa enam hari bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Itulah puasa setahun penuh.

Para ahli fiqih madzhab Hambali dan Syafi’I menegaskan bahwa puasa enam hari bulan Syawal setelah mengerjakan puasa Ramadhan setara dengan puasa setahun, karena pelipat gandaan pahala secara umum juga berlaku pada puasa-puasa sunnah. Dan juga setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

Salah satu faidah terpenting dari pelaksanan puasa enam hari hari bulan Syawal ini adalah menutupi salah kekurangan puasa wajib pada Ramadhan. Sebab puasa yang kita lakukan pada bulan Ramadhan pasti tidak terlepas dari kekurangan atau dosa yang dapat mengurangi keutamaannya. Pada hari kiamat nanti akan diambil pahala puasa sunnat tersebut untuk menutupi kekurangan puasa wajib.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw : “Amal ibadah yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Ta’ala berkata kepada malaikat –sedang dia Maha Mengetahui tentangnya- : “Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: “Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu.” Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya.” (HR. Abu Dawud)

Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar