Minggu, 28 Oktober 2012

Adik-Adik Baru

Membina di dakwah sekolah? Ini yang pertama, apalagi sebelumnya saat SMP/SMA saya juga tak terjaring dalam aktivitas dakwah sekolah. Apakah rasanya berbeda? Lalu apa bedanya dengan membina di kampus, terutama kampus besar ?

Sebenarnya yang membedakan adalah usia mad'u yang kita hadapi, sehingga dalam memperlakukan mereka pun berbeda, apalagi latar belakang mereka yang berbeda dengan anak kampusan yang sebagian besar memiliki keluarga yang berlatarbelakang ekonomi menengah ke atas. Ditambah lagi mereka dari kota yang cukup pelosok :). Maka kemungkinan besar ada lebih banyak luka yang harus diobati. Kenapa saya sebut luka? Karena itu yang saya lihat ada pada diri adik-adik ini, dan sangat bisa dimaklumi. Oh, tapi ini bukan berarti mereka tidak potensial berubah menjadi lebih baik, malah sesungguhnya luka yang diobati dengan baik, akan membuat seseorang lebih kuat ke depannya. Karena itu tarbiyah langsung dari Allah.

Luka itu berwujud apa?

Pernah ada sms yang masuk ke hp saya, isinya berbunyi, "Mbak, saya mau tanya, apa sih tujuan manusia hidup di dunia?" Saat itu saya masih dalam perjalanan pulang menuju rumah, malam takbiran menjelang Idul Adha. Wah, sms seperti ini tidak bisa dibalas sekenanya, misal "Oh, tujuan Allah menciptakan manusia dan juga jin adalah untuk beribadah kepada Allah dek, ada kok di Al ur'an." Titik. Karena pasti ada sesuatu di balik pertanyaan yang menurut saya 'berat' ini. Maka saya tambahkan seperti ini, "Tujuan manusia dan juga jin diciptakan itu untuk beribadah kepada Allah, ada di Al Qur'an surat Adz Dzariyat dek, nah sekarang tinggal kita pahami lagi apa itu beribadah, karena semua yang dicintai dan diridhai Allah adalah termasuk ibadah, asal kita meniatkannya hanya untuk Allah, baik itu menuntut ilmu, berbakti kepada orang tua, bahkan tersenyum sekalipun :)

Lalu pertanyaan inti muncul,

"Mbak, boleh tanya satu lagi kan? Apa sih tanda orang tua sayang dengan anaknya, karena saya tidak merasa disayang orang tua saya."

Ini pertanyaan khas anak SMP dan SMA, merasa orang tua mereka jauh dari mereka, tidak menyayangi mereka, dll. Apalagi ditambah memang pola asuh dari orang tua yang akses pendidikannya baik formal maupun tidak kurang. Akhirnya saya minta ijin membalas sms itu nanti setelah sampai rumah, dan ternyata akhirnya harus dilanjutkan saat liqo selanjutnya.

Itu salah satunya, ada lagi yang mengungkapkan, "Mbak boleh tidak nadzar seperti ini, ini bukan saya lho mbak, tapi ibu-ibu yang jualan di sekolah saya, katanya kalau ibu itu dapat VCD player waktu jalan sehat, ibu itu mau shalat lima waktu, gitu boleh tidak mbak?"

Meski kaget, saya coba tetap menjawab dengan tenang, "Yaa, mana boleh dek, nadzar itu dengan sesuatu yang berbentuk ibadah sunnah kepada Allah, lalu karena dinadzarkan jadi wajib, sedangkan kalau shalat lima waktu kan emang wajib ya, ya tidak?"

"Hehe.. iya mbak. Ohya mbak, saya juga pernah nadzar kalau saya menang lomba lari saya akan puasa 7 hari berturut-turut dan lari di lapangan sambil bawa piala, yang lari-lari udah mbak, tapi puasanya sampai sekarang belum saya lunasi, itu harus dilunasi ya mbak?

"Oh iya, itu hutangnya adik sama Allah. Lain kali kalau ragu bisa melakukannya, tidak usah bernadzar yang dirasa berat ya, atau lebih baik berazzam saja, bercita-cita kuat, misal berazzam saya ingin puasa Senin Kamis misalnya, tapi dilakukan sebelum urusannya itu, niatkan karena Allah, sekalian berharap dengan mendekatkan diri kepada Allah seperti itu akan mengabulkan do'a adik agar menang. Dan satu lagi, nadzar itu dengan suatu ibadah yang mendekatkan diri kita pada Allah, kira-kira lari di lapangan sambil bawa piala itu mendekatkan diri kita sama Allah tidak?"

"Hehe.. Nggak mbak."

Masih fokus di muwashaffat pertama dan kedua memang, Salimul Aqidah dan Shahihul Ibadah. Semoga liqa yang mungkin hanya beberapa bulan di kota ini membawa secercah cahaya untuk mereka.

Saat melihat kalian
Hilang semua letih
Seperti melihat diriku dulu
Saat masih terbata
Saat masih mengeja
Makna mengenal Allah
Makna mengenal Rasul
Makna hidup yang sesungguhnya
Makna tugas seorang hamba, seorang manusia...
Ya Allah, tautkan hati - hati kami
Berilah setitik sinarMu yang terang benderang
Yang mampu menghapus segala kelam..
Yang membawa kami menikmati indahnya Islam, ukhuwah dan dakwah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar